Para penggemar
sinetron preman pensiun kini boleh berbahagia, karena tanggal 17 Januari 2018
akan ditayangkan dalam bentuk Film Preman Pensiun. Mendulang suksesnya sebagai
sinteron komedi satir yang pernah tayang di RCTI 3 tahun yang lalu. Adalah
sebuah tantangan bagi sutradara sekaligus penulis naskah Preman Pensiun, Aris Nugraha mencoba melanjutkan cerita dari serial
televisi favorit ini ke versi layar lebar.
Apa
yang akan dilakukan oleh para preman saat pensiun?
Dimana mencari pekerjaan, apalagi yang halal lumayan sulit. Namun Kang
Muslihat sebagai bos para preman dalam film ini memilih berbisnis Kecimpring,
keripik khas Jawa Barat yang terbuat dari singkong. Meskipun beberapa temannya
ada yang masih menggeluti pekerjaan yang tidak baik seperti Dikdik yang
menyimpan rahasia pekerjaannya dan menjadi konflik utama film ini yang akhirnya
terbongkar.
Namun
yang namanya dunia perdagangan ada kalanya pasang surut itu sudah biasa. Itulah
sepenggal ucapan yang dilontarkan muslihat pada mantan anak buahnya.
Sebagai
mantan preman, Muslihat yang diperankan Epy Kusnandar merasa bertanggung jawab
terhadap anak buahnya. Sebagaimana pesan Kang Bahar yang diperankan oleh
almarhum Didi Petet
“Setiap pertanyaan
harus dijawab di kamu, Setiap persoalan harus selesai di kamu.” Bagi
Muslihat “Anak buah bisa jadi bekas anak buah, tapi kalau keluarga gak mungkin
disebut bekas keluarga
Sekilas film ini menceritakan Gobang (Dedi Moch Jamasari) kembali ke
pasar setelah tiga tahun pulang kampung untuk membuka usaha peternakan lele.
Kehadiran Gobang disambut pertanyaan rekan-rekannya, seperti Ujang (M Fajar Hidyatullah),Bohim (Kris
Tato) dan Dikdik (Andra Manihot). Gobang, ternyata ingin menyelidiki kasus
pengeroyokan yang menewaskan adik iparnya.
Gobang
sendiri adalah salah satu mantan preman yang dulunya menguasai terminal. Gobang
mengalami kebangkrutan dalam bisnis lele, lalu mendengar adik iparnya mati
dibunuh. Dia pun berusaha mencari pelakunya. Siapakah pelakunya?
Setelah saya menonton film ini dalam
acara Press Screening di XXI Epicentrum Senayan, ada 3 perbedaan yang saya
tangkap begitu menonjol dari sinetronnya sendiri yaitu :
1. Ceritanya
lebih seru dan menegangkan ketika penyelidikan tentang
kematian adik ipar yang dilakukan Gobang. Selain itu kisah tentang keluarga Muslihat
dan Esih (Vina Ferina) pun menarik
diikuti, termasuk pertemuannya kembali dengan Kinanti (Tya Arifin) anak Kang Bahar (almarhum Didi Petet). Kelucuan hubungan Dikdik dan Imas (Soraya Rasyid) serta kekompakan Pipit (Ica Naga) dan Murad (Deny Firdaus) tetap melengkapi
kisah di film Preman Pensiun.
2.
2. Kisah di film Preman Pensiun dibuat lebih kompleks namun tidak meninggalkan ciri khas
versi serial televisinya. Tetap dikemas dalam dialog-dialog yang ringan dan
pas, masih kental disajikan di film Preman Pensiun yang bisa disaksikan
keluarga Indonesia. Apalagi acting Murad dan Pipit, dua pasangan preman
botak yang selalu kompak menyajikan adegan menggelikan. Imas yang sedang hamil
dan Dikdik yang menyimpan rahasia, adalah para tokoh yang mengambil porsi besar
di dalam film ini.
3.
3. Latar
belakang cerita diambil dari budaya Sunda. Sehingga
menjadi pertimbangan pihak rumah produksi untuk melakukan gala premier di
Bandung, Jawa Barat selain di Jakarta. Jadi bukan tanpa alasan Bandung dipilih
sebagai kota kedua gala premier film Preman Pensiun karena memiliki nilai
historis tersendiri. Sama seperti versi serial televisinya, Bandung dijadikan
kota utama berlangsungnya syuting film Preman Pensiun.
Oh
ya, bagi kamu yang belum pernah nonton serial televisinya, masih bisa nyambung
kok nonton filmnya. Jadi jangan lupa menyaksikan Film Preman Pensiun yang diproduksi oleh MNC Pictures
ini tanggal 17 January di kotamu ya. Kamu bisa melihat trailer filmnya Disini
Meski enggak ngikuti tapi seseklai nonton sinetron ini di tipi..Jadi penasaran versi layar lebarnya. Cusss ah tanggal 17 ke bioskop buat nonton Preman Pensiun:)
BalasHapusDulu pernah nonton yg serialnya, menarik buat tontonan sore hari.
BalasHapusAku belom lama liat ada film ini di TL instagram. Wajib tonton yaa ternyata
Latar belakang sunda membuat jalan cerita sederhana akan tetapi bisa memikat semua kalangan usia.
BalasHapusPreman pensiun membuat hidup sisi baik untuk kembali ke jalan lurus dan benar