Kamis, 01 Februari 2018

Di Ultah Ke 25, Dompet Dhuafa Semakin Memperkuat Pelayanannya

Belum stabilnya tingkat kesejahteraan penduduk di Indonesia, menggerakkan Dompet Dhuafa untuk terus berkiprah membantu mengurangi angka kemiskinan. Menurut data kesehatan, terdapat 29 juta orang miskin dan 90 juta penerima PBI (penerima bantuan iuran) Dari total 176,74 juta peserta BPJS Kesehatan, sebanyak 92 juta merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI).  Terlihat negara Indonesia dengan. tingkat kesenjangan paling tinggi urutan ke-4 di Dunia. Walau kekayaan perorang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000-2016, namun menurut standar International, kekayaan rata-rata orang Indonesia masih rendah! Bila dibandingkan, total harta empat orang terkaya di Indonesia tercatat 25 miliar dollar AS, setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International)



Selama ini Dompet Dhuafa terus memberikan bantuan di bawah 5 pilarnya yaitu
1.      Pendidikan
2.      Kesehatan
3.      Ekonomi
4.      Sosial
5.      Dakwah

Hebatnya lagi, ada 200 program Dompet Dhuafa saking luasnya. Bahkan tidak hanya membantu berdasarkan suku, agama, ras dan negara. Jadi lintas negara dan benua seperti yang dilakukan Dompet Dhuafa dengan menyalurkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan di kamp pengungsi korban perang Kamp Harjelle, Suriah pada Februari  2017. Sementara itu di bulan September 2017, Dompet Dhuafa didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar.

Nah, di ultah yang ke 25, Dompet Dhuafa semakin memperkuat pelayanannya dengan mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus memajukan bangsa. Salah satunya melalui konsep Social Enterprise seperti Green Horti dan kebun Indonesia Berdaya. Sebagaimana yang diungkapkan drg. Imam Rulyawan MARS sebagai Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantrofi


“Dompet Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan menjalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya”.


Konsep budaya lokal ini sudah berjalan sejak tahun 2014, diantaranya lewat budaya bercocok tanam, bermasyarakat, pengobatan dan sebagainya. Bahkan diadakan pendampingan agar maksimal produksinya contohnya

-          Menggunakan pupuk organik
-          Membuat konsep agrowisata misalnya buah strawberry dibikin jus dan selai
-     Membuat brosur-brosur untuk pemasaran sayur-sayuran dan hasil kebun lainnya, salah satunya buah bit yang bermanfaat untuk penderita kanker juga meningkatkan trombosit, yang kini buah bit telah dikembangkan dalam bentuk
-          Sirup
-          Serbuk
-          Kerupuk



Dompet Dhuafa Social Enterprise memang memiliki tujuan agar tercapainya kemandirian usaha. Sebagaimana ungkapan Iwan Ridwan selaku Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise:
“Dompet Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha dengan berbasis Social Enterprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai sosial dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”


Yah, Dompet Dhuafa Filantropi dengan Dompet Dhuafa Social Enterprise memang terus bersinergi melebarkan sayap dengan berbagai program untuk bahu-membahu membangun program yang berkelanjutan. Terbukti, jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa dari tahun 1993 hingga tahun 2017 sebanyak 16.80 juta jiwa dan layanan. Sementara jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa di tahun 2017 sebanyak 1,76 juta jiwa dan layanan. Belum lagi yang di luar negara, penerima manfaat sebanyak 82.882 Jiwa dan layanan.


3 komentar:

  1. Program2 nya bagus2 ya mba... Hasil kinerjanya juga baik

    BalasHapus
  2. Sukses dan berkah selalu Dompet Dhuafa yang dapat menjadi inspirasi banyak orang untuk berbuat baik

    BalasHapus
  3. ayo berikan bantuannya ke dompet dhuafa

    Salam
    Pongery.com

    BalasHapus