Senin, 26 September 2022

Kuliner Legendaris Dari Yogya

 Ke Yogya paling seru itu ke tempat kulinernya. Ada banyak kuliner di Yogya yang enak dan sudah legendaris, diantaranya :




  • Berburu bakpia pathok yang banyak mereknya di Kota Yogya. Mulai dari bakpia 25, kurniasari, bakpiaku dan sebagainya . Tapi katanya bakpia yang legendaris itu bakpia patuk 75. Disebut 75 karena dulu pada tahun 1955 keluarga Liem hijrah ke daerah Pathuk dan menempati rumah no 75. Sebelumnya keluarga Liem masih menjajakan bakpianya keliling kota dengan dipikul. Nomor rumah ini lalu dijadikan sebagai merek dagang. Saya mencoba rasa kacang hijau yang isinya sangat enak dan aroma kacang hijaunya pun harum. Berbeda dengan rasa bakpia merek lainnya yaitu tidak memakai pemanis buatan. Kulit bakpia nya juga berbeda dengan bakpia yang lain yang pernah saya cicipi, yaitu tidak mudah terkelupas dan rontok.




  • Gudeg Mbah Lindu di Sosrowijayan. Rasa gudeknya terkenal enak karena tidak terlalu manis dan tidak terlalu pedas. Pas di lidah bagi yang tidak suka manis dan tak kuat makan pedas. Gudeg Lindu sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda dan merupakan gudeg tertua di Yogya. Tungku untuk memasak gudeg juga masih tradisional yaitu terbuat dari tanah liat yang memanjang. Menurut Mbah Lindu, ia sudah belajar membuat gudeg sejak kecil, sehingga ia sudah terbiasa meracik gudeg dari usia dini. Hal inilah yang membuat Gudeg Mbah Lindu  rasanya tak pernah berubah sampai sekarang. Baginya, mempertahankan cita rasa gudeg menjadi hal yang penting.




  • Roti Djoen yang terletak di Malioboro dimana toko rotinya ada dua lantai dan masih terlihat jadul. Begitu masuk, kesan klasiknya pun terasa.  Toko roti tertua di Yogyakarta ini sudah ada sejak tahun 1935. Pemiliknya bernama Emak Hardinah yang usianya sudah 83 tahun. Disini rotinya diproduksi setiap hari jadi selalu segar dan tanpa bahan pengawet. Adapun roti yang paling enak dan menjadi andalan adalah roti pisangnya. Tapi ada juga roti lain yaitu roti bantal, roti gula jawa, roti sobek dan sebagainya. Rasa rotinya enak dan lembut sekali. Peralatan untuk membuat rotinya pun masih jadul dan manual. Bahkan tungku tempat pemanggangan rotinya saja sebesar kamar dan katanya dulu masih menggunakan kayu bakar. Tapi kini sudah lebih modern yaitu menggunakan gas. Toko roti ini awalnya dirintis oleh mertua emak Hardinah keturunan Tionghoa bernama Tan Lian Ngau yang nama aslinya Tan Poe Djoen. Kemudian diputuskan nama 'Djoen' tetap kami pertahankan sampai sekarang.



  • Detikfood.com



Sebenarnya masih banyak kuliner unik dan legendaris di Yogya. Lain kali akan saya tulis di wisata kuliner berikutnya.


4 komentar:

  1. wah ... aku belum pernah ke Djoen Lama nih mba ...

    BalasHapus
  2. setuju banget kalau ke Jogya pasti nggak lepas dari yang namanya kulineran. Jalan ke daerah Malioboro aja deretan makanan lokal banyak yang bisa dibeli. Dijamin bingung
    bakpia legend 75 ini legend banget dari zaman aku kecil

    BalasHapus
  3. Roti djoen nya aku belum pernah cobaaaa. Penasaran ih. Apalagi udh lama banget. Soalnya aku suka roti bangettt mba. Kadang lebih milih makan roti drpd nasi 😄. Makanya kalo Nemu roti2 yang enak, atau udh legend, langsung penasaran.

    Jogja mah memang ngangenin. Aku aja ga bosen2 kesana

    BalasHapus