Minggu, 11 Agustus 2019

Melatih Kecerdasan Emosional Anak, Untuk Mendukung Daya Pikirnya



Kecerdasan Emosi Pada Anak
Setiap anak memiliki akal dan hati, sehingga kecerdasannya tak hanya meliputi intelegensi tapi juga emosional. Dimana kecerdasan emosi dimiliki oleh anak yang bisa memahami orang lain, santun dan lebih peduli. Kata lainnya anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi akan lebih pro sosial yaitu suka berbagi, menolong dan bisa diajak bekerjasama. Sebab kecerdasan emosi anak dapat memicu/menstimulasi kecerdasan otak atau daya pikirnya. Jadi anak tak cukup hanya berbekal kecerdasan intelektual saja. 

Mengasah Kecerdasan Emosi
Banyak cara mengasah kecerdasan emosi pada anak, salah satunya lewat permainan. Dalam acara Bebeclub Gathering di Kantarkuu Kuningan, anak-anak diajak terlibat dalam permainan yang bisa mengasah kecerdasan emosional mereka. Permainan pertama anak-anak diajak mendengarkan cerita yang mengajarkan untuk berempati. Dimana tokoh cerita mencoba menghibur temannya yang takut diobati saat terluka dengan memeluknya. Sehingga temannya yang takut itupun berani untuk diobati.  Selain itu, kepedulian dan kekompakan anak diasah lewat permainan menjadi pemadam kebakaran. Sebelum permainan menjadi pemadam kebakaran dimulai, anak-anak coba di pancing dulu rasa pedulinya lewat menjatuhkan beberapa peralatan yang dibawa Kakak panitia. Terlihatlah ada anak yang langsung membantu membereskan alat-alat, dan ada juga yang baru mau membantu tak lama kemudian setelah melihat temannya. Disini terlihat mana anak yang cepat tanggap rasa pedulinya dan mana yang harus melihat contoh dulu yaitu lewat teman-temannya. 

Nutrisi Pendukung Kecerdasan Emosi
Sebenarnya kecerdasan intelektual dan emosional sama-sama terletak dalam otak atau daya pikir anak. Dikenal dalam otak dengan nama amigdala yang berfungsi mengontrol emosi. Nah, untuk mendukung dua kecerdasan ini, anak membutuhkan 2 nutrisi penting yaitu:

1.      Nutrisi umum

Terdapat dalam makanan dengan gizi seimbang yaitu karbohidrat, protein, lemak,  serat dan vitamin yang terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan.Makanan ini sebaiknya disajikan pada anak secara lengkap mulai dari sarapan hingga makan malam. Termasuk memastikan dalam memberikan cemilan, dipilih yang sehat pada anak.

2.      Nutrisi spesifik

Terdapat dalam makanan yang mengandung asam lemak essensial yang tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga perlu asupan dari luar. Diantaranya Omega 3, EPA, DHA, yang banyak terdapat dalam susu. Sebab susu paling mudah diserap oleh tubuh. 



Sejatinya anak tak hanya memerlukan nilai akademis yang bagus di sekolah demi masa depannya. Tapi anak juga harus memiliki modal untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata lewat kecerdasan emosionalnya. Sebab ketika anak punya hati yang suka menolong orang lain, mereka lebih teruji untuk memecahkan masalah, karena mereka terdorong untuk membantu orang lain. Jadi mereka berpikir bukan cuma masalah mereka sendiri, sehingga mereka berpikir. Hal inilah yang bisa membuat IQ dan EQ nya berjalan seimbang. 


Kesimpulannya kecerdasan emosi yang sudah terasah pada anak dapat dilihat dari kesehariannya. Misalnya ketika anak melihat ada hewan yang kedinginan dan butuh pertolongan, teman yang sedang sedih, atau melihat ada pengemis di pinggir jalan, otomatis ia akan berucap o,ow! Aku harus apa ya? Sehingga munculah dalam daya pikir anak solusinya apa? Apakah ia akan membawa kucing itu ke rumah untuk ditolong, menghibur teman dengan memeluknya atau memberi sebagian uang jajannya pada para peminta-minta. Karena anak yang hebat itu tak hanya cerdas intelektual, tapi juga emosional. Tentu peran ibu yang hebat berperan menjadikan anak yang hebat juga.



19 komentar:

  1. Membangun kecerdasan emosional pada anak memang butuh kesungguhan, walaupun sepertinya hal yg simple. Asupan jugaa mempengaruhi ya ternyata.

    BalasHapus
  2. seru banget ya mba acaranya. mengasah kecerdasan emosi anak bisa lewat permainan. pasti anak merasa senang dan tidak membosankan. kita juga bisa menentukan seberapa peduli anak dengan lingkungannya dan seberapa tanggap mereka. aku jadi dapet ide mengasah kecerdasan emosi anak-anak dirumah.

    BalasHapus
  3. Bener juga, ya. Dari pancingan-pancingan sederhana, kita bisa melihat mana anak yang cepat tanggap. Tentunya ini juga karena proses pola asuh di rumah

    BalasHapus
  4. Baru tau lho mom aku kalo ada 2 jenis nutrisi untuk si kecil yaitu nutrisi umum dan spesifik tapi aku setuju kalau EQ dan IQ harus berjalan seimbang

    BalasHapus
  5. Iya banget. Kecerdasan emosional anak itu sama pentingnya dengan kecerdasan di bidang akademis. Karena di saat ia besar nanti, dua kecerdasan ini yang akan membantunya mencapai masa depan impiannya.

    BalasHapus
  6. Wahhh, ternyata untuk mendukung dan melatih kecerdasan emosional anak itu butuh nutrisi yang tepat juga ya, Mom

    BalasHapus
  7. Waaaah bener sekali nih mom, anak yang cerdas tentu dari saluran pencernaan yang sehat.

    BalasHapus
  8. Betul mom, anak gak cuma butuh materi kyk dibelikan mainan, diberi makanan bernutrisi, dll tapi jg butuh perhatian dari ortu khususnya ibunya ya. Biasanya anak yang cerdas secara emosi ity krn perhatian ibunya atau orangtuanya ke dia jg oke.

    BalasHapus
  9. Anak yang cerdas secara emosional biasanya memang karena dukungan dan support orang tuanya yang full kasih sayang jadi emosi juga seimbang

    BalasHapus
  10. Untuk mengasah EQ ini harus sering bersosialisasi ke sesama makhluk hidup yaa..
    Seperti lingkungan bermain, binatang dan tumbuhan.

    BalasHapus
  11. iya betul, alhamdulillah aku dapat knowledge baru ttg kecerdasan emosional anak ini :)

    BalasHapus
  12. Kecerdasan itu gak cupa ada IQ tapi EQ juga ya kak, dan semuanya ada di daya pikir anak makannya butuh nutrisi cukup

    BalasHapus
  13. Melatih EQ pada anak harus terus d sounding kan ya mom, karena anak terus bertumbuh d masa depan, harapannya ia memiliki EQ yg baik

    BalasHapus
  14. Kalau sudah ilmu parenting begini pengen banget rasanay ikutan untuk menambah pembendaharaan ilmu tentang si kecil.

    BalasHapus
  15. kecerdasan emosi buat saya pribadi sebagai ibu, memang tantangan sekali. butuh konsisten untuk bisa membentuk anak mengelola kecerdasan emosi mereka

    BalasHapus
  16. Bener lho aku merasakan bgt ini, anak itu harus pintar dalam mengelola emosinya, jd ga dikit2 tantrum yaa

    BalasHapus
  17. Susah susah gampang memunculkan kecerdasan emosi pada anak..karena pasti diawali dari contoh kegiatan orang tua sehari hari...

    BalasHapus
  18. wah seru banget ya acaranya, kalo ada lagi mau ikut dan ajak keponakanku ah :D

    BalasHapus