Mom Blogger Community

Mom Blogger Community
Member Of MBC

Minggu, 16 April 2017

Menjadi Perempuan Hebat Karena Cinta




Mendapat undangan sebagai blogger untuk menghadiri acara penganugerahan 6 perempuan hebat Indonesia di Senayan City yang digelar oleh Liputan SCTV, membuat saya tersanjung sekaligus berdecak kagum Wow! Perempuan Hebat. 

”Siapa tahu bisa ketularan hebat ya, Yah,” ucap saya pada suami.

“Sekarang juga sudah hebat kok,” balas suami. Membuat saya tertegun dan merasa suprise. Masak iya sih? Ternyata suami menganggap saya salah satu perempuan hebat di matanya. Meskipun hanya seorang ibu rumah tangga tanpa berkarir di luar rumah, selain menulis. Alhamdulillah sudah lahir beberapa karya berupa buku parenting, pernikahan dan cerita anak. Pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah sambil momong anak dan ngurus suami.

Kembali ke topik perempuan hebat. Menurut saya pada dasarnya semua perempuan itu hebat. Entah itu sebagai seorang ibu maupun seorang isteri yang bekerja maupun yang di rumah saja alias full time mother. Kenapa saya bilang hebat? Karena semuanya adalah pekerjaan yang tidak mudah alias butuh perjuangan dan pengorbanan, hingga bisa mendapatkan gelar sebagai ibu dan isteri yang hebat. Dan satu hal lagi, predikat sebagai perempuan, ibu dan isteri yang hebat bisa di dapat bila dilakukan karena cinta. Yah cinta! Sebab bila peran yang dilakukan tanpa cinta, takkan ada hasil yang memuaskan di dalamnya. Tak ada pengabdian dan ketulusan di dalamnya. Serta tak adanya kebanggaan atas peran yang dijalani. 


Tentu berbeda bila seseorang melakukan pekerjaan yang dilandasi akan rasa cinta terhadap pekerjaannya. Pastilah ada totalitas dan kesengguhan di dalam melakukannya, hingga berhasil menjadi hebat di bidangnya. Sebagaimana 6 perempuan hebat berikut ini, yang mendapatkan anugerah dari Liputan6.com


1.      Puspa Arum Sari, yang meraih predikat sebagai pesilat  perempuan terbaik Indonesia. Dimana beliau telah memenangi Kejuaraan Dunia pada tahun 2016 mengalahkan Negara Vietnam.

2.      Maria Sulistyani, seorang seniman dari Yogyakarta dengan Papermoon Puppetnya. Theater boneka yang didirikannya bahkan pernah tampil di Kennedy Center, AS dengan menceritakan salah satu wayang sejarah kelam Indonesia. Tak hanya samapi disitu, pada tahun 2015 Maria pernah tampil di Royal Festival Hall, Southbank, London, hingga meraih  penganugerahan Perempuan Hebat 2017.



3.      Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, seorang Peneliti dan Pengajar ITB yang berhasil meraih penghargaan L’Oreal-UNESCO for woman in Science pada tahun 2008. Ternyata sejak kuliah di Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Tri Ari Penia sudah aktif dalam penelitian. Tak heran ketekunan Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati membuahkan hasil karena totalitasnya dalam melakukan penelitian. Tak hanya itu, Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati pun mencoba meneliti limbah kelapa sawit,  serta bahan lokal Indonesia seperti : singkong, Ubi, Ketela dll. Sungguh patut diacungi jempol

4.      Kapten Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri yang merupakan perempuan pertama yang menjadi penerbang helikopter di TNI AU. Padahal biasanya kebanyakan untuk penerbang helikopter dipegang oleh kaum laki-laki. Namun Fariana berhasil membuktikan bahwa perempuan juga berani dan bisa melakukannya. Pekerjaan ini sangat didukung oleh orang tuanya, hingga berusaha dapat mempertanggung jawabkannya sebagai Angkatan Udara mewakili Indonesia.

5.      Helga Angelina Tjahjadi, yang telah berhasil membuka bisnis makanan sehat dengan mendirikan Burgreen bersama suaminya. Sebagai Co-Founder Managing Director Burger, ternyata Helga mempunyai pengalaman pribadi terkait ide bisnis ini. Beliau juga membuat makanan jungfood, dimana dalam waktu sangat singkat dapat berkembang dengan pesat. Karena prestasi inilah dia mendapatkan anugerah Perempuan Hebat 2017.


6.      Shopia Hage, seorang dokter yang sangat peduli pada korban kejahatan seksual, dengan keahlian bahasa asing kemudian mendirikan Yayasan Lentera Sintas Indonesia. Dengan segala kontribusi kepada masyarakat, maka Shopia Hage memperoleh anugerah Perempuan Hebat 2017. 




Liputannya juga bisa  teman-teman lihat di link berikut ini.




Bandingkan bila dikerjakan tanpa rasa cinta, hingga setengah-setengah dalam mengerjakannya. Begitu juga dengan peran kita sebagai seorang isteri dan seorang ibu. Kalaulah bukan karena rasa cinta pda keluarga yaitu anak-anak dan suami, apa kita rela berpayah-payah dan mengorbankan banyak hal? Namun semua pengorbanan dipandang sebagai sebuah hal yang indah dan membahagiakan. Apalagi bila melihat anak-anak kita bisa tumbuh sehat dan berhasil di bidang yang mereka sukai.  Sungguh kebahagiaan dan sebuah prestasi yang tak ternilai harganya bagi seorang ibu. Begitu juga seorang isteri yang selalu mendukung suaminya hingga bisa sukses. Bagaimanapun dibalik sosok anak dan suami yang hebat, ada sosok seorang ibu dan isteri yang hebat. Betul?....

Intinya bila perempuan-perempuan mendapatkan dukungan dalam melakukan karir dan perannya dengan cinta, maka akan menjadi hebatlah ia. Entah itu sebagai perempuan karir yang hebat, ibu rumah tangga dan isteri yang hebat.Setuju?





Minggu, 09 April 2017

Bicaralah! Kamu Tidak Sendiri Sahabat....





Saya sangat senang ketika seorang sahabat mengundang saya untuk hadir diacara Hari Kesehatan Dunia yang diadakan di Kemenkes tangal 4 April 2017 kemarin, dengan 4 narasumber:
  • Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH  Direktur P2MKJN
  • dr. Eka Viora, SpKJ, Ketua PDSKJI
  • Nursiladewi, WHO
  • Yana, Survivor Depresi Pasca Melahirkan
Acara yang mengingatkan, betapa saya juga dulu pernah terperosok kedalam lubang hitam bernama depresi. Tak mungkin saya lupa, sekitar 6 tahun yang lalu tiba-tiba saya dilanda kesedihan setiap harinya. Menangis tanpa sebab mengisi hari-hari saya selama berhari-hari. Bahkan tak ada lagi minat ingin melakukan aktivitas apapun. Termasuk dua hal yang sangat saya sukai yaitu menulis dan membaca. Yang ada saya hanya ingin tidur seharian tanpa melakukan apapun. Tapi disisi lain saya mengalami sulit tidur dan sering terbangun di malam hari. Jadi tertidur enggak, tapi malas beranjak dari tempat tidur. Bayangkan! betapa jenuhnya hidup saya, yang hanya berbaring gelisah setiap harinya tanpa ada energi untuk beraktivitas. Ditambah lagi tidak adanya ketertarikan pada hal apapun. Dunia saya yang dulu penuh warna, berubah abu-abu dan membosankan! Mungkin masih lebih baik berwarna hitam meskipun pekat. Tapi abu-abu? Oh no! Sungguh tak menggairahkan sama sekali warna hidup saya pada saat berada di titik nol seperti ini. Seolah-olah dunia saya berhenti di titik terendah bahkan mendekati minus.

Akibat di dera rasa jenuh karena mengalami hari-hari yang tanpa warna, tanpa harapan serta hilangnya hasrat, saya pun berkali-kali berniat ingin bunuh diri karena frustrasi. Meskipun belum sampai tahap memiliki keberanian untuk melakukannya. Selain berniat ingin bunuh diri, rasa mudah marah dan gampang tersinggung juga menghampiri. Ketika suami salah bicara sedikit saja, saya langsung sakit hati dan kabur dari rumah. Akibatnya suami panik mencari-cari keberadaan saya yang baru pulang menjelang malam hari. Bahkan ketika frustasi sudah memuncak, saya hanya bisa mengamuk dengan melemparkan semua buku-buku yang ada di rak hingga berantakan. Yang lebih tragis lagi, anak-anak saya terutama yang paling kecil, sampai takut berdekatan dan tidur sekamar. Saya sering menangis mengingat hal terakhir ini, ketika anak-anak tiba-tiba merasa asing dan takut dengan ibunya sendiri yaitu saya. 

 
 Wajah Murung Saya Ketika Depresi

Yah, itulah sekelumit gambaran yang pernah terjadi dalam hidup saya dulu, dengan harapan agar teman-teman bisa tahu bahwa
 
 Gejala-gejala depresi harus dikenali antara lain

-          Mudah marah
-           Menarik diri dari interaksi dengan orang lain
-          Kesulitan dalam berpikir
-          Tidak bisa konsentrasi
-          Sulit tidur atau sebaliknya malah banyak tidur

 Penderita depresi juga mengalami

-        Perasaan murung terus-menerus
-         Kehilangan minat/kehilangan kesenangan
-          Atau kehilangan selera makan, sebagaimana yang saya alami dengan tidak makan seharian tanpa merasa lapar sedikitpun.  Juga bisa sebaliknya penderita  menjadi makan secara berlebih-lebihan hingga megalami kenaikan berat badan yang banyak, sebagai kompensasi.
-        Merasa tidak berharga dan merasa bersalah.
-         Mengalami kelelahan dan kehilangan tenaga
-         Dihampiri pikiran-pikiran buruk berulang-ulang terutama pikiran tentang melakukan percobaan bunuh diri dan kematian.  Dimana kasus terburuknya penderita benar-benar melakukan aksi bunuh dirinya.  Akibat pikiran mereka sendiri yang berpendapat bahwa orang-orang di sekitar mereka akan merasa lebih baik kalau mereka tidak ada.

Kesimpulannya :

Depresi adalah suatu keadaan atau penyakit dengan gejala rasa sedih yang berkepanjangan dan hilangnya minat melakukan kegiatan yang biasanya Anda sukai, diikuti dengan ketidakmampuan menjalakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari setidaknya selama dua minggu.

Hal pertama yang harus kita lakukan saat mengalami gejala-gejala seperti yang saya sebutkan di atas adalah ; curhat dengan orang-orang terdekat. Entah itu teman, anggota keluarga, suami dan psikiater. Sadari bahwa kita tidak sendiri, jadi bicaralah pada orang-orang yang bisa kita percaya. 

Sebagaimana sahabat saya Yana, seorang Survivor Depresi yang Kehilangan Anak  Pasca Melahirkan. Wanita hebat menurut saya karena berani mengungkapkan masa-masa kelamnnya saat depresi, akibat PPD hingga berhasil mendirikan Mother Hope, wadah para wanita yang mengalami depresi serupa sehabis melahirkan. 



Kisahnya bisa teman-teman lihat di youtube berikut ini.





Yah, Mba Yana menceritakan kalau dirinya berhasil melewati tahap depresi dan stigma masyarakat karena dukungan suami dan psikolog, lalu perlahan-lahan bisa bangkit seperti sekarang. Betapa besar manfaatnya sebuah dukungan dari orang-orang terdekat bagi penderita depresi. Tentu saja setelah melakukan curhat pada orang terdekat sekaligus yang dipercaya. Sebab kalau kita diam saja, maka tak akan ada yang tahu masalah yang tengah kita hadapi. Untuk itu Yuk! Curhat. Bicaralah, karena kita tidak sendirian sahabat.... 




Sebagai bentuk kepedulian dunia, WHO pun membuka program #LetsTalk hingga masyarakat yang mengalami depresi tidak merasa sendirian, kata Nursiladewi, WHO. Karena dengan curhat, cerita, sharing, akan membuka pintu jiwa yang membuat depresi dapat disembuhkan.

Apalagi bila sampai berniat untuk bunuh diri. Maka carilah waktu dan tempat yang tenang untuk bicara tentang bunuh diri dengan orang yang kita percaya. Jauhkan segera diri kita dari alat-alat yang dapat melukai (misalnya petisida, senjata api atau obat-obatan)  di rumah.

Tips penting! Belajarlah peka terhadap orang-orang yang mengalami depresi di sekeliling kita. Jangan biarkan mereka melewati masa kelam dan pahit hidupnya sendirian. Karena bisa jadi depresi menyerang anggota keluarga kita sendiri seperti suami/isteri, kakak, adik, sahabat bahkan anak kita sendiri. Sebab depresi dapat terjadi pada siapapun dan bukan merupakan kelemahan watak atau mental. Tetapi sebuah kondisi yang dipengaruhi oleh keadaan fisik maupun jiwanya. Apalagi Depresi  merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu dari 3 momok penyakit di Indonesia. Tragisnya lagi, di dunia setiap 40 detik sekali ada satu orang yang mati  bunuh diri karena mengalami depresi parah. Selain itu dampak parah dari depresi tidak hanya mengakibatkan keinginan bunuh diri atau melukai diri sendiri, tetapi juga akan berembet ke berbagai penyakit berbahaya lainnya, seperti darah tinggi, obesitas, paru-paru kronis, bahkan kanker, sehingga negara akan terbebani penyakit depresi jika tidak segera ditangani dengan benar dan tuntas.



Namun, tidak perlu khawatir yang berlebihan karena depresi dapat disembuhkan dengan terapi, bisa dalam bentuk konsultasi atau pengobatan anti depresi, atau gabungan keduanya yaitu salah satunya dengan berbagi atau bercerita, curhat pada keluarga atau teman terdekat maupun terpercaya. Untuk itu mulai sekarang Yuk! Curhat. Tak perlu malu atau jaim, karena memang kita butuh pertolongan.


Referensi :
Seminar hari kesehatan sedunia Kemenkes
Perangi Bayangan Kelam Depresi oleh Therrie Rosenvald dan Tian P.S.OEI, Ph.D, FAPS Terbitan LPSP3UI