Ibu adalah sosok mulia
yang akan selalu dikenang karena kasih sayang dan perjuangannya. Bahkan
perjuangan itu takkan berhenti meskipun memiliki keterbatasan. Untuk menghargai
betapa besar ketegaran seorang Ibu, perlu kita apresiasikan sebagaimana yang
dilakukan oleh Dompet Dhuafa di hari Ibu dengan tema “Ibu, Hari Ini Milikmu
yang melibatkan puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Koperasi Masyarakat
Tunanetra (KOMASTRA) Sabtu, 23 Desember 2018 di Balai Warga Tebet Utara.
Dalam acara sesi berbagi inspirasi, sebagai blogger yang turut diundang ke
acara ini merasa terharu dan timbul berjuta rasa syukur. Bayangkan! Meski tak
lagi bisa melihat, para ibu-ibu tunanetra tetap menjalani berbagai macam
profesi mereka, demi menjaga roda perekonomian kehidupan keluarga mereka
masing-masing. Kerasnya hidup mau tak mau mereka turun melanjutkan tongkat
estafet dari peranan sang ayah dalam keluarga mereka. Banyak dari mereka
berprofesi sebagai juru pijat dari rumah ke rumah, puluhan kilometer mereka
jalani dari mulai pagi hingga menjelang malam, setibanya di rumah mereka harus
menyiapkan makan malam bagi keluarga. Ketegaran dan ketulusan sosok Ibu tangguh
seperti mereka dan ibu-ibu normal
lainnya inilah yang perlu kita apresiasikan
Apresiasi terhadap para puluhan ibu-ibu dalam acara ini dilaksanakan dengan
memberikan pelatihan kecantikan serta make over yang diberikan oleh para
relawan Dompet Dhuafa dan sudah terlatih. Selain pelatihan kecantikan,
ada juga pemberian tata cara berjilbab bagi para peserta. Menurut Arif RH
sebagai manajer advokasi Dompet Dhuafa mengatakan,
"Dompet Dhuafa membantu meningkatkan kehidupan perempuan-perempuan Indonesia
melalui program ekonomi, sosial, dakwah, dan kesehatan". Selain itu secara
rutin Dompet Dhuafa memberikan bantuan sosial bagi difabel melalui program
Difabel Mandiri. Ke depan kami akan melalukan advokasi kepada stakeholder
pemerintah agar bs memberikan fasilitas dan pelayanan publik yang ramah bagi
difabel", tambah Arif RH.
Dalam acara ini juga dimeriahkan dengan suguhan lagu dari grup Naura
dan ibu-ibu tunanetra yang hadir.
Ternyata perkiraan kita selama ini salah, bahwa penyandang tunanetra hanya bisa pijat saja. Terbukti banyak bakat lain dari mereka salah satunya dengan menjadi penyanyi seperti Ibu Siti Halimah yang bisa kita lihat juga di Youtube lagu-lagunya.
dan musisi seperti Mas Adrian Yunan Faisal yang dulu juga anggota sebuah band ternama. Sejak beliau didiagnosa tidak bisa melihat lagi, ia pun memiliki misi ingin menyemangati orang lain. Bahkan sejak tidak bisa melihat di tahun 2010, beliau mengatakan malah lebih banyak menghasilkan karya sebagai musisi. Dampak positif lainnya dia menjadi lebih peka, empati, serta berhasil menjadi orang baru.
“Rasa
empati ini lebih terasa saat tidak lagi bisa melihat,” ucapnya pada peserta
yang hadir.
Awal
mula kejadiannya sehabis pulang dari tur keluar kota, esoknya paginya beliau
tidak bisa melihat lagi. Tadinya ia down dan merasa tidak punya bayangan lagi
akan masa depan. Namun seiring waktu beliau pun mencoba mensyukuri apa yang
terjadi hingga terciptalah lagu tak ada histeria. Lagu yang menceritakan tadinya
beliau masih menjerit di awal-awal tidak bisa melihat. Akhirnya beliau berharap
akan tetap mensyukurinya walau nanti tetap tidak bisa melihat juga. Kini ia
mampu bangkit dengan kesadaran bahwa penting menuai hidup dengan cinta. Peran
Ibu sendiri bagi musisi Adrian Yunan diungkapkannya sebagai berikut,
“Ibu
itu berkali-kali lipat lebih kuat dari ayah. Berkat Ibu juga saya bisa melewati
berbagai hal karena ibu.”
Hadir
juga Dimas Muharrom founder Kartunet.com. Beliau seorang tunanetra yang
berhasil mendirikan Kartunet.com hingga kini berusia 12 tahun berdirinya.
Peran
Dompet Dhuafa sendiri tak hanya sekedar memberikan alat bantu, tapi juga modal
usaha untuk para difable termasuk penyandang tunanetra yang dikenal dengan difable mandiri, Selain itu membantu Ibu-ibu-khusus
ekonomi, yang merupakan bagian dari gerakan perempuan tangguh di daerah bekasi
melalui ekonomi mikro. Acara ini menyadarkan kita bahwa semua Ibu di dunia
berhak berbahagia dan merayakannya, tak terkecuali para Ibu yang memiliki
keterbatasan seperti penyandang tunanetra. Oh ya, kita bisa turut memberikan donasi lewat Cara Mudah Berdonasi
Unik sekali cara memperingati Hari Ibu, Mbak. Dompet Dhuafa memang sejak dulu konsisten memberdayakan umat. Semoga konsisten dan kita bisa tiru karena cara donasi juga makin mudah dan praktis.
BalasHapusIya pak Rudi aswan makasih udah berkunjung😊
HapusBerbagi dgn cara yg tak biasa.. Bahagianya 😊
BalasHapusBerbagi memang bisa bikin bahagia ya mbak desi namora🤗
HapusSedih denger yg ttg mas adrian yunan. Mendadak banget ga bisa melihatnya yaaa.. Penyebabnya apa ga diketahui ya mba? Jd kuatir dengan mata sendiri, apalagi mataku juga minus parah..
BalasHapus